WAKTU BERLALU KITA TERMANGU - EKWAN WIRATNO

SATU

Kisah lagi-lagi dilahirkan

Orang-orang di pinggiran

Menunggu hingga tubuh mereka beku

Habis dilahap waktu, lebur dilumat kelu

Oh, para manusia-manusia yang menunggu

Takdir mereka memang hanya menunggu

Waktu berlalu, jaman berlarian begitu cepat

Mereka tetap hanya menunggu saja di tempat

Maka kisah mereka segera kita mulai saja

Sebuah perulangan, sebuah perenungan

Bagi mereka yang sanggup memikirkannya

Bukan bagi kepala-kepala yang dicukupkan

DUA

KETIKA CAHAYA DATANG, TERPAMPANG SEBUAH PAPAN BERTULISKAN “BIDAN HASNIA SUKMA”. KETIKA CAHAYA SEMAKIN TERANG MAKA SEMUA NAMPAK SEBAGAI SEBUAH RUANG TUNGGU PRAKTEK BIDAN DESA. SEBUAH KURSI PANJANG DAN SEPASANG KURSI TEMPAT DUDUK ASISTEN BIDAN. SEMUA SERBA PUTIH. DI SANA-SINI TERDAPAT TULISAN TENTANG KESEHATAN, JUGA GAMBAR-GAMBAR.

SEBUAH JAM SANGAT BESAR BERDETAK DENGAN KERASNYA, SUARANYA MENGGETARKAN SEMUA YANG ADA DI SEKITARNYA.  JARUM JAM MENUNJUK ANGKA TIGA DAN BERDENTANG SEBANYAK TIGA KALI.

DI ATAS KURSI MERINGKUK SESEORANG DENGAN BERSELIMUT SARUNG. DIA NAMPAK SEDIKIT MENGGIGIL. MENDENGAR SUARA JAM DIA MENGGELIAT DAN PERLAHAN DENGAN BEGITU LEMAHNYA AKHIRNYA BISA DUDUK.

DI KURSI ASISTEN BIDAN DUDUK SEORANG PEREMPUAN MASIH ASYIK MEMAINKAN HANDPHONE.

ASISTEN      : Selamat sore. Selamat datang di Bidan Hasnia Sukma. “Generasi kita sehat, bangsa kita hebat”

                   Silahkan mendaftar. Siapa lebih dulu mendaftar, lebih dulu diperiksa.

LEBIH LENGKAP DOWNLOAD DI SINI